Sabtu, 04 April 2020

Analisis Desain Uang Kertas Pecahan Seratus Ribu Rupiah



                                                                              Uang Seratus Ribu


                                                     BI: Teks Proklamasi 05 di Pecahan Rp 100 Ribu Sesuai yang Asli

          Uang kertas merupakan alat pembayaran transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara. Sebagai produk budaya manusia moderen, keindahan yang muncul melalui selembar mata uang kertas dapat dilihat melalui visualisasinya. Desain uang Negara Indonesia mengalami banyak Perubahan, terutama pada desain uang kertas. Desain uang kertas memiliki tema yang diangkat, seperti edisi saat ini merupakan tema pahlawan.Desain tersebut menggunakan ilustrasi atau gambar pahlawan Negara Indonesia yang di dalamnya terkandung nilai estetik dengan adanya susunan elemen-elemen desain diantaranya warna, ilustrasi/gambar, tipografi serta teknik cetak yang khas. Desain pada uang kertas mengandung informasi atau bahkan kode visual. Kajian analisis ini hanya akan mengkaji pada uang kertas pecahan seratus ribu rupiah dan batasan kajiannya pada visual tertentu melalui uraian semiotika visual. Desain uang kertas pecahan seratus riburupiah, akan dikaji makna-makna simbolik di dalamnya.

    Memiliki fitur sekuriti yang lebih tinggi dibandingkan uang kertas pecahan lainnya. Pencetakan dua pecahan ini memerlukan ketelitian khusus dan menggunakan mesin off-set simultan yang mampu mencetak gambar depan dan belakang secara bersamaan dengan tingkat presisi yang tinggi. Dengan teknik ini dapat dihasilkan unsur pengamanan rectoverso, yakni dua gambar yang berbeda di dua sisi berlawanan tetapi apabila diterawang membentuk suatu kesatuan gambar yang utuh. Proses pencetakan dua pecahan ini juga menggunakan teknik cetak intaglio yang akan memberikan hasil cetak timbul pada permukaan kertas uang. 

  Uang pecahan Rp. 100.000 memiliki desain gambar utama tokoh proklamasi  Indonesia Ir. Soekarno dan H. Mohammad Hatta di bagian muka dan Gedung DPR/MPR RI di bagian belakang dengan dominasi warna merah. Dalam pencetakan pecahan ini menggunakan teknik cetak intaglio dimana hasil cetakannya akan memunculkan elemen halus sampai tebal yang memberikan kesan kasar apabila diraba. Pecahan ini memiliki unsur pengamanan yang paling tinggi dibanding pecahan lainnya.

    Mata uang kertas modern pertama kali dirintis oleh para koloni Massachusetts Bay pada tahun 1690 dicetak dan digunakan oleh bangsa Amerika khususnya di bagian Alaska, untuk kepentingan penggunaan lokal. Adapun “bapak uang kertas” yang memperkenalkan dan menciptakan mata uang dalam jumlah besar dan permanen ialah tokoh negarawan sekaligus ilmuwan Benyamin Franklin, sehingga untuk menghormati perannya potret Benjamin Franklin dicetak di atas uang kertas pecahan seratus dolar (Weatherford:1997:192). Dalam penetapan ciri-ciri uang dianut suatu prinsip bahwa semakin besar nilai Sekian banyak desain uang kertas yang ada dari mulai pecahan seribu rupiah, dua ribu rupiah, lima ribu rupih, sepuluh ribu rupiah, lima puluh ribu rupiah, dan seratus ribu rupiah. Yang saya pilih adalah desain uang kertas pecahan seratus ribu rupiah (100.000), ini merupakan ketertarikan bagi saya untuk menganalisis desainnya, salah satu ketertarikannya adalah menampilkan gambar tokoh proklamator yang merupakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama.

Uang kertas seratus ribu rupiah terdapat beberapa elemen desain diantaranya:
1. gambar utama berupa gambar Proklamator dan di bawahnya dicantumkan tulisan "DR. IR. SOEKARNO" dan "DR. H. MOHAMMAD HATTA";
2. di antara gambar Proklamator terdapat tulisan "Teks Proklamasi Republik Indonesia" dengan latar belakang Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. sebelah kiri gambar utama terdapat gambar Gedung Proklamasi;
 4. sebelah kiri bawah gambar utama dengan arah horizontal terdapat tulisan "BANK INDONESIA" dan di bawah tulisan tersebut terdapat tulisan "SERATUS RIBU RUPIAH";
 5. sebelah kiri atas gambar utama dengan arah horizontal dan pada sebelah kanan tanda air dengan arah vertikal, terdapat angka nominal "100000";
 6. di atas bagian kiri gambar Gedung Proklamasi terdapat gambar saling isi (rectoverso) yang apabila diterawangkan ke arah cahaya akan terlihat logo Bank Indonesia secara utuh;
7. sebelah kanan atas gambar utama terdapat gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Garuda Pancasila;
8. sebelah kanan bawah terdapat logo Bank Indonesia di dalam bidang segi lima yang dicetak dengan tinta khusus (optical variable ink) yang akan berubah warna dari warna kuning keemasan menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu;
9. sebelah kanan gambar utama terdapat angka tahun pencetakan "2009" (angka 2009 akan berubah sesuai dengan tahun pencetakan uang), tulisan "DEWAN GUBERNUR", tanda tangan Gubernur Bank Indonesia beserta tulisan "GUBERNUR", dan tanda tangan Deputi Gubernur Bank Indonesia beserta tulisan "DEPUTI GUBERNUR";
 10. sebagai latar belakang dan pengisi bidang terdiri dari garis-garis bergelombang, miring, dan rangkaian garis melengkung yang membentuk ornamen tertentu;

     Desain uang kertas pecahan seratus ribu rupiah mengandung estetika dan makna yang terdapat di dalam elemen-elemen desain yang diterapkan pada desain tersebut. Dengan demikian, terdapat hubungan erat antara tanda verbal dan tanda visual. Tanda verbal mengandung makna denotasi antara angka nominal 100000 dan teks SERATUS RIBU RUPIAH. Desain uang kertas seratus ribu rupiah terdapat symbol proklamasi dengan adanya gambar proklamator yang disertai dengan teks proklamasi, gedung proklamasi dan warna merah yang menggambarkan semangat juang. Uang kertas ini pada desainnya terdapat gambar garuda sebagai Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, logo BI, tulisan Bank Indonesia, tahun cetak, dan tandatangan dewan gubernur sebagai symbol sahnya uang Indonesia. Terakhir adanya nilai giral menandakan uang tersebut berlaku di Indonesia, dan angka nominal sebagai daya tukar terhadap nilai barang. Dari analisis desain uang kertas seratus ribu rupiah dengan angka nominal tertinggi di Negara Indonesia dengan menampilkan dua tokoh pahlawan di atas dan dapat disimpulkan bahwa tanda bermakna sejarah yang sangat berarti bagi Bangsa Indonesia.


Titin Muliaati, SDN Mampang Prapatan 03 Petang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar